Senin, 06 April 2009

BUTA MATA HATI

" Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali - kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali - kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah (QS Faathir : 5)

Semoga Alloh yang Maha Melihat, Yang Mengurus diri kita setiap saat benar - benar menyadarkan bahwa hidup ini hanya mampir dan akheratlah tempat yang kekal, sebaik - baik tujuan, sebaik - baik cita - cita. Bagaimana mungkin, kita menggadaikan yang kekal, dengan sesuatu yang akan sirna.
Sangat mengherankan orang yang lari dari apa yang sangat dibutuhkan dan tidak dapat lepas dari padanya, justru mencari apa yang tidak akan kekal. Sesungguhnya bukan mata kepala yang buta, tetapi yang buta ialah mata hati yang ada di dalam dada.
Kita sering prihatin, kasihan kepada orang yang matanya tidak bisa melihat. Padahal tidak melihat dunia, bukan masalah besar. Masalah besar adalah ketika hati yang buta, tidak bisa melihat kebenaran.
Salah stu ciri hati yang buta yaitu tidak bisa membedakan mana yang kekal, dan aman yang akan sirna. Kebutaan hati akan membuat seseorang tidak mengenal Alloh. Yang dikenal adalh hanya dunia. Sehingga orang yang mata hatinya buta, lebih sibuk mencari duniawi dibanding kedudukan disisi Alloh.
Para pecinta dunia rela berkelahi satu sama lain dengan mengorbankan waktu, pikiran, tenaga hanya untuk mengejar dunia yang pasti akan dia tinggalkan.
Sekaya apapun seseorang, dia akan meninggalkan semua yang dia miliki, yang ia cari di dunia ini. Rumah, kekayaan, kedudukan, semuanya tidak akan ada artinya setelah meninggalkan dunia ini. Para pecinta dunia mereka tidak bisa melihat sesuatu yang lebih indah, lebih besar, lebih agung selain hal - hal yang berhubungan dengan duniawi.
Semakin cinya kepada dunia, akan semakin takut untuk kehilangan. Orang - orang uang buta hatinya, mereka akan takut kehilangan dunia, namun tidak takut kehilangan kedudukan di sisi Alloh.

Sabtu, 21 Maret 2009

SIAPKAH KITA?

Hari ini, ketika kita bangun kita masih bersyukur karena kita masih diberi waktu untuk membuka mata dan menikmati sejuknya udara dan menikmati hujan gerimis yang kita tunggu - tunggu.
Namun, ketika kita mendengar tetangga sebelah kita telah dipanggil oleh sang Khalik, kita tersentak karena kematian yang tidk terduga oleh kita. Baru saja kemarin kita melihatnya masih sehat, menyapa kita.
Begitulah kematian, kita tak tahu kapan akan datang atau menjemput kita. Akankah kita bangga dengan yang kita lakukan saat ini? hanya menjadi seorang yang ingin menguasai dunia dengan menuruti nafsu yang psatinya akan meneggelamkan kita dalam penyesalan.
Siapkah kita, jika tiba - tiba malaikat maut mengambil nafas kita? padahal kita belum menjalankan perintahNya, belum bertaubat kepadaNya.
Sebelum terlambat, jadikanlah hidup ini menjadi sebaik - baiknya jalan kita sebelum bertemu dengan Sang Maha Perkasa Alloh SWT.